Jumat, 11 Februari 2011

Isu pergantian direksi Pertamina menuai pro kontra

Isu pergantian direksi Pertamina menuai pro kontra
Posted by admin on February 7, 2011 in Berita

JAKARTA: Sejumlah kalangan menyayangkan adanya wacana terkait pergantian Direktur Utama PT Pertamina (Persero) jika tidak memiliki dasar yang kuat dan sebagian lainnya mengaku tak mempermasalahkan hal tersebut asalkan kepemimpinan BUMN migas itu tetap dikendalikan oleh orang yang kompeten.

Direktur Eksekutif Reforminer Institute Pri Agung Rakhmanto mengatakan saat ini belum perlu dilakukan adanya pergantian Dirut Pertamina yang saat ini dijabat oleh Karen Agustiawan. Dia menilai saat ini belum ada urgensi dan alasan yang kuat untuk mengganti pucuk pimpinan Pertamina.

“Kalau cuma ingin diganti dan tidak ada alasan yang kuat. Untuk apa? Apalagi kalau kemudian kalau penggantinya belum tentu punya kemampuan yang sama. Ini kan malah aneh,” ujar Pri Agung kepada Bisnis, hari ini.

Menurut Pri Agung, posisi orang nomor satu di Pertamina sebaiknya memiliki kemampuan pengelolaan migas dan berpengalaman sehingga tujuan menjadikan BUMN migas itu sebagai perusahaan berkelas dunia bukan isapan jempol semata.

Dia pun berharap jajaran direksi Pertamina tidak memiliki kepentingan terhadap politik tertentu yang ditakutkan malah bisa menjadikan Pertamina sebagai sapi perahan segelintir elit politik pengusaha.

Selama kepemimpinan Karen, Pri Agung menilai orang nomor satu Pertamina saat ini termasuk positif jika dilihat dari sisi produksi Pertamina. Akan tetapi, lanjut dia, Pertamina masih harus banyak melakukan pembenahan dan efisiensi pada sektor hilir dan memperkuat bisnis hulunya.

“Pemerintah juga perlu mendorong keberpihakan pada Pertamina. Misalnya perlakukan yang sama pada penyaluran BBM. Jangan Pertamina terus yang disalahkan jika ada masalah pada stok dan penyaluran BBM di Tanah Air,” ujarnya.

Secara terpisah, Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi) Sofyano Zakaria menilai sah-sah saja jika ada pergantian direksi di Pertamina, termasuk pada kursi Dirut.

Namun demikian, dia mengingatkan kalau nantinya benar ada pergantian maka, orang menduduki jajaran direksi serta Dirut Pertamina haruslah orang yang benar-benar menguasai bisnis migas serta punya kemampuan manajemen keuangan yang diatas rata-rata, disamping memiliki leader ship yang oke.

“Pertamina saat ini punya kewajiban hutang yang bunganya mencapai Rp4 triliun per tahun. Karenanya Pertamina memerlukan kepemimpinan-kepemimpinan yang tepat,” ujar Sofyano.

Lebih lanjut dia juga menyoroti kinerja Pertamina yang kedepan harus memperbanyak sumur-sumur baru. Menurut dia, sumur yang dimiliki Pertamina bisa habis dalam 5 tahun kedepan jika hanya mengandalkan sumur yang ada saat ini.

Presiden Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) Ugan Gandar mengatakan pihaknya tidak bermasalah jika nantinya ada pergantian direksi pada Pertamina termasuk pergantian Dirut. Namun pihaknya menyarankan agar pihaknya turut dilibatkan jika ada pergantian direksi.

“Sejatinya kalau pemegang saham mau ganti direksi dan mencari kandidatnya, mustinya tanya dong kami pekerja yang sudah bergelut dipertamina lebih dari 15 tahun, kami sangat paham siapa mereka dan bgmn track recordnya!! Sehingga pemegang saham jangan mempermalukan diri sendiri, diingatkan tidak pernah mau dengar,” ujar Ugan.

Lebih lanjut dia menegaskan kalau memang rencana pergantian ini karena kinerja direksi yang tidak tercapai, maka pihaknya menyarankan kepada pemegang saham Pertamina agar tidak ragu untuk merombak semua jajaran direksi. (gak)
(Sumber: Yuda Prihantoro, bisnis.com, 04 February 2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar