Selasa, 15 Februari 2011

PMII Tuntut Audit Pendapatan PT Gresik Migas

PMII Tuntut Audit Pendapatan PT Gresik Migas thumbnail

Gresik (beritakota.net) – Ratusan massa mengatasnamakan Masyarakat untuk Transparasi Gresik ( Mata Gresik) berunjuk rasa di depan Gedung DPRD Gresik terkait audit keuangan PT Gresik Migas yang dianggap menghamburkan uang rakyat, Rabu (26/1). Mata Gresik didukung oleh Forum Kota Gresik ( Forkot ), BEM UMG, BEM Raden Santri, BEM Ungres, Forum Peduli Indonesia ( Forpin ), Gresik Institute ( GI ), PC PMII Gresik, PWYP JATIE, dengan peserta sekitar 150 orang, dan sempat terjadi aksi saling dorong dengan aparat polisi di depan pintu gerbang DPRD Gresik.

Tuntutan Mata Gresik terdiri atas empat point, antara lain : audit keuangan PT Gresik Migas yang menghamburkan anggaran APBD Gresik, mengevaluasi total terhadap menegement PT Gresik Migas, usut tuntas indikasi penyimpangan proses operasional PT Gresik Migas yang mengakibatkan konflik antar pelaku usaha dan mencoreng nama baik Gresik di mata internasional, dan menolak secara tegas segala bentuk aktifitas PT Gresik Migas yang merugikan rakyat Gresik khususnya mega proyek pemasangan dan pengoperasian jaringan pipa penyalur, instalasi, metering sistem gas demi kelangsungan lingkungan hidup.

Sementara Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Gresik (PMII) beserta BEM se kabupaten Gresik memberikan tuntutan yang hampir sama, intinya yaitu; periksa panitia lelang distribusi gas bumi PT Gresik Migas, audit anggaran pembangunan Gresik Migas, berhentikan proyek pemasangan pipa saluran gas bumi PT Gresik Migas, dan reformasi birokrasi BUMD Gresik Migas.

PT Gresik Migas yang dikonfirmasi membeberkan fakta bahwa PT Gresik Migas dibentuk sejak tahun 2007 berdasar akte notaris atas persetujuan DPRD, sementara pada 20 Mei 2010 PT Gresik Migas memperoleh hak jual menyalurkan gas Kodeco sebesar 17.000 MMBTU mulai 1 Februari 2011, yaitu melalui perjanjian kerja sama jual beli gas antara PT Gresik Migas dengan Kodeco, Pertamina dan CNOOC Madura Ltd.

Ketika Bupati Gresik yang baru dipilih dan dilantik memanggil jajaran direksi BUMD dan didapati kenyataan PT Gresik Migas bekerja sama dengan PT AEI dengan mendapat keuntungan sebesar 0,05 USD/MMBTU atau setara Rp 2,5 milyar per tahun dipotong biaya operasional, namun setelah melalui lelang terbuka yang dimenangkan oleh Perusahaan Gas negara ( PGN) mendapat keuntungan sebesar 0,70 USD /MMBTU atau setara dengan Rp 35 milyar per tahun tanpa mengeluarkan biaya dan tidak membangun infra struktur.

Direktur utama PT Gresik Migas Bukhori dengan didampingi kuasa hukumnya H Hariyadi SH. MH menjelaskan bahwa menejemen yang baru jelas lebih menguntungkan Gresik ,” Saat ini kami dapat setor Rp 35 milyar pertahun tanpa biaya, kalau periode kemarin hanya setor 2,5 milyar per tahun itu pun harus membangun jaringan, mana sekarang yang lebih menguntungkan buat Pemerintahan Gresik dan masyarakat secara luas ?,” katanya memaparkan. (*/ali/yan)

beritakota.net , January 26th, 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar