www.gresikglobe.com Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) membuat buruh di Gresik berontak. Mereka menilai kenaikan harga BBM
Federasi Solidaritas Perjuangan Buruh Indonesia-Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (FSPBI- KASBI) Gresik mengelar unjukrasa di Kantor Pemkab Gresik. Ratusan pekerja mulai dari pemuda hingga ibu-ibu ikut dalam aksi ini juga menolak kenaikan harga BBM dan penghapusan subsidi.
“Kenaikan harga sembako akibat kenaikan harga BBM sangat membunuh kaum buruh yang hanya menerima upah pas-pasan. Kenaikan BBM mengakibatkan semua harga naik, mulai angkutan umum, sembako dan biaya pendidikan,” ujar mantan Ketua SPBI-KASBI Gresik Agus Budiono.
Sayang, keinginan mereka tak digubrik oleh Bupati Gresik Sambari Halim Radianto. Akhirnya perwakilan buruh hanya melakuakn mediasi dengan bidang pengawasan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Gresik (Disnakertrans) dan Asisten Bupati Bidang Perekonomian.
Massa akhirnya bergeser ke Kantor DPRD Gresik dengan mengendarai mobil pickup dan motor melintasi Jalan Dr Wahidin Sudirohsodo, Jalan Tri Dharma, Jalan A Yani, Jalan Jaksa Agung Suprapto, Jalan Pahlawan sampai depan gedung DPRD Gresik.
Mereka pun mengalami nasib yang sama. Sebab, ketika di DPRD Gresik tidak ada seorang pun pimpinan DPRD Gresik yang mau menemui. Pimpinan DPRD Gresik memilih meninggalkan gedung dewan dan mengutus anggota dari Komisi A untuk menemui buruh.
Massa terus berorasi di depan gedung DPRD Gresik meminta wakil rakyat melakukan inspeksi mendadak ke Pasar Baru Gresik, untuk memastikan agar harga sembako tidak naik. Perwakilan pengunjuk rasa akhirnya hanya diterima Ketua Komisi A DPRD Gresik Jumanto.
Short URL: http://gresikglobe.com/?p=105